Asam askorbat dari sari jeruk - Review Gadget Terbaru Fajar Nugraha Wahyu

Breaking

Saturday 16 June 2012

Asam askorbat dari sari jeruk



Buah jeruk memiliki tiga musim, dengan berbagai jenis, warna dan ukuran yang membanjiri toko buah di setiap musim dingin. Jeruk manis, limun, limau, jeruk bali, jeruk peras, jeruk keprok, jeruk mandarin —varietasnya sangat berlimpah. Buah-buahan ini berasal dari banyak tempat di sekitar Mediterania, dari Afrika dan Brasil. Tempat asalnya ada-lah India, Tiongkok Selatan dan Indonesia. Pelaut Portugis membawa buah-buahan ini ke Eropa untuk pertama kalinya pada abad 17.
Semua jenis jeruk ini me-miliki satu hal yang sama: mengandung Vitamin C dosis tinggi ,khususnya jeruk manis dan jeruk keprok. Inilah salah satu alasan ilmu kedokteran mempertimbangkannya sebagai media sempurna untuk mencegah rasa dingin di musim dingin. Diyakini, dengan mengonsumsi buah jeruk, akan mem-punyai pengalaman tidak terlalu menderita rasa kedinginan Tetapi vitamin C bukan satu-satunya nutrisi yang ber-harga di dalam buah jeruk. Jeruk juga mengandung vitamin B dengan porsi yang menyehatkan (penting untuk pembentukan darah dan metabolisme) juga kalsium potassium. Potasium menurun-kan gula darah dan meningkatkan pertumbuhan sel, kalsium menjamin tulang dan gigi menjadi kuat.


Kandungan asam askorbat dalam buah-bahan mendorong penyerapan kalsium. Disamping meredakan rasa lapar dengan lebih rendah kalori dan lemak, buahbuahan juga meningkatkan pencernaan menjadi lebih baik. Sayangnya, ilmu pengetahuan modern telah menambahkan zat-zat negatif kedalam buah-buahan, terutama bahan pengawet untuk menjamin buah berada pada kondisi terbaik saat masuk pasar. Yang paling buruk dari zat-zat ini adalah thiabendazole (E233), yang digunakan untuk mencegah rusaknya bentuk buah. Rekomendasi yang diberikan oleh praktisi medis adalah menghindari dicernanya residu (zat sisa buangan) pada kulit buah, dan mencuci semua bagian buah secara baik dengan air hangat dan memegang buah dengan menggunakan serbet yang bersih sebelum mengupas atau memerasnya menjadi jus. Tentu saja masih ada sisa yang ikut termakan juga, namun demikian telah berkurang kadarnya. Buah tanpa zat pengawet lebih mahal dan nampaknya lebih cepat rusak/busuk, tetapi orang dapat memanfaatkan kulit tanpa khawatir (seperti menjadikan selai, atau manisan, atau menambah penyedap dalam minuman musim panas atau saus dan pudding)(sumber Erabaru).
Secara umum buah jeruk kaya vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Seperti yang terkandung dalam jeruk manis, setiap 100 g terdapat kalori 51 kal, protein 0.9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, mineral 0.5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg dan asam askorbat 49 mg.
Selain kaya gizi, zat kimia terkandung seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat dan fellandren dipercaya dapat menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual dan membuat suara merdu.

Asam Askorbat


Struktur kimia vitamin C
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin c termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai.
Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat lebih terkenal perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Siapa sangka vitamin C ternyata juga berperan penting dalam fungsi otak, karena otak banyak mengandung vitamin C. Dua peneliti di Texas Woman's University menemukan, murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah.
Vitamin C perlu untuk menjaga struktur kolagen, sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan luka, patah tulang, memar, perdarahan kecil dan luka ringan.
Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan ia mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, ia dapat meningkatkan pembuangan faeses atau kotoran. Tak heran bila berlebihan, vitamin ini dapat mengakibatkan diare. Untuk pencegahan kurangi konsumsinya, atau ganti dengan natriumaskorbat.
Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. (Baca juga "Seriawan Harus Diapakan?", Intisari April 2000 hal. 80) Bahkan, punya korelasi dengan masalah kesehatan seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi tiap orang, tergantung kebiasaan masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya: merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Maka, sebisa mungkin hindari minum kopi, teh, dan cola. Selain itu stres, demam, infeksi, dan giat berolahraga juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin C.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C kita bisa meningkatkan konsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, sayur mayur, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, atau hati. Kalau suka jambu biji, akan lebih baik lagi, karena buah ini tinggi kandungan vitamin C-nya

No comments:

Post a Comment